Kata Pengantar
الْـحَمْدٌ ِللهِ
اَنْزَلَ اْلهُدَى, قُرْأَنًا عَرَبِيًّا وَهُوَ نِعْمَ المْعُْتَنىَ وَ اْلمُقْتَدَى,
ُثمَّ صَلاَتُهُ
وَ سَلاَمُهُ عَلَى نَبِيِّنَا اْلمُصْطَفَى, ُمحَمَّدٍ مَا زَالَ محَْمُوْدًا فىِ
اْلاَخِرَةِ وَاْلاُوْلىَ,
وَ عَلَى اَلِهِ
وَ صَحْبِهِ اُوْلىِ اْلاَفْضَلِيَّةِ وَ اْلاِقْتِدَا, اَمَّا بَعْدُ
Pondok Pesantren adalah sebuah
institusi. Penekanan pada penanaman nilai-nilai luhur budi pekerti adalah
pondasi yang menunjangnya untuk tetap berdiri. Banyak model pendidikan dan
terobosan telah diadopsi. Namun semua itu tidak menjadi faktor penting yang
menggeser titik berat pengajaran keagamaan
dan praktek pengamalan yang tetap dilestarikan agar tetap menjadi sebuah
ciri tersendiri.
Pondok Pesantren Kyai Parak Bambu
Runcing Parakan Temanggung dalam usianya yang masih muda merupakan Lembaga Pondok Pesantren yang mengusahakan pelestarian
kemurnian Ahlu sunnah wa al jama'ah. Model pendidikan yang menjadi daya tarik
keunggulannya adalah kehidupan santri yang disinggungkan langsung dengan dunia
Tarekat Syadziliyah.
Perilaku para pengamal tarekat
memiliki sendi-sendi keilmuan dan perhatian terhadap kaidah-kaidah akhlaqul
karimah yang ketat dan disiplin. Dengan demikian, atas barokah cinta pada perilaku
hidup hamba-hamab Alloh yang sholih dan pergaulan yang baik, sangat besar harapan akan terbentuknya pribadi-pribadi
berilmu yang berhias budi pekerti. Bukankah kemuliaan muslim terletak pada
bersihnya ahlak lahir dan jiwanya ?
Profil ini berusaha mendekatkan gambaran terhadap
keberadaan Pondok Pesantren Kyai Parak Bambu Runcing beserta sisi-sisi tertentu
yang membuatnya mungkin berbeda dari lembaga-lembaga sejenis lain. Semoga dapat
bermanfaat.
والله الموافق لكل امر فيه رضى, واليه يرجع سعادة الدنيا و
العقبى,
يا حبذا محمد هادينا, لولاه ما كنا ولا باقينا,
ولا حول ولا قوة الا بالله العلى العظيم
Sejarah singkat berdirinya PP Kyai Parak Bambu Runcing
Pendiri Pondok
Pesantren Kyai Parak Bambu Runcing adalah KH. R. Muhaiminan Gunardo. Beliau
putra dari Kyai Sumogunardo dan Nyai Hj. Mahwiyah. Kyai Sumogunardo adalah seorang
Alim ahli ilmu hikmah yang berpengaruh dan merupakan tokoh penyepuh bambu
runcing yang teramat bersejarah itu. Menurut KH. Muhaiminan, sebagian besar
ilmu-ilmu hikmah yang diajarkan kepada para santri banyak yang merupakan
warisan dari ayahanda.
KH. R.
Muhaiminan memulai pendidikan dengan bersekolah SR (Sekolah Rakyat) di desa
Parakan Kulon. Sore hari mengikuti pendidikan di Madrasah Ibtida'iyyah Al Iman
masih di kota
Parakan. Pendidikan SR beliau sempat terhenti karena meletusnya perang Clash I.
Setelah perang selesai, beliau kemudian menyelesaikan pendidikan SR-nya di SR
Mojosari Temanggung. Beliau kemudian
berpindah ke Magelang untuk melanjutan sekolah di Madrasah Tsanawiyah Al Iman
Magelang dan sore hari di SMP Muhammadiyah Jambon Magelang.
Karena
prestasinya beliau termasuk pelajar yang mendapat kesempatan untuk belajar di Al
Qahirah (Kairo) Mesir, namun karena waktu itu kurang mendalami bahasa arab
dan sang Ibunda tidak mengijinkan beliau tidak jadi berangkat.
Beliau
menuruti nasehat Ibu untuk meneruskan saja belajar di pondok pesantren. Beliau nyantri
di Pondok Pesantren Payaman asuhan Romo Agung KH. Siradj Payaman. Pendidikan
beliau pada waktu itu berada di bawah pengawasan K. Muhlasin, menantu KH
Siradj, di Pondok Jurang.
Hal uniknya, sejak
usia muda KH Muhaiminan memiliki minat yang besar dan kegemaran belajar
beladiri pencak silat. Saking gemarnya beliau kepada pencak silat, di
manapun berada beliau menyempatkan diri menuntut ilmu bela diri kepada pendekar-pendekar
pencak di daerah itu.
Ketika masih
di Payaman Magelang, beliau berkenalan dengan Ki Marto Jotho, seorang pendekar
pencak silat yang masyhur waktu itu. Seiring perjalanan waktu hobi pencak silat
ini terus beliau tekuni, dan masih menjadi klangenan hingga sekarang.
Dari Payaman
beliau mengaji di Pondok Bendo, Pare, Kediri
selama beberapa tahun. Dari Bendo ini beliau melanjutkan mengaji di Pondok
Tebuireng, Sukopura, Jombang, kemudian ke pondok Dersemo Surabaya. Beliau juga tabarruk
nyantri kepada Syaikh Masduqi Lasem, KH. Ma’shum Lasem, KH Baidhowi Lasem serta
kepada para ulama masyhur pada zamannya.
Kemudian pada
tahun 1965 beliau pulang dan menikah dengan Nyai Jayyidah binti H. Anwari. Dan
sejak itu, mulailah beliau menjadi pengajar di Pondok Zaidatul Ma'arif sambil tak lupa turut aktif dalam berbagai
organisasi sosial dan keagamaan di antaranya GP ANSOR dan NU.
Keseharian
beliau menetap di rumah warisan orang tua, rumah sederhana berdinding bamboo
dan beratap seadanya. Beliau tinggal di rumah ini bersama istri, Ibunda,
seorang adik, dan beberapa keluarga dekat yang turut bersama mereka sepeninggal
ayah-nya dulu.
Rumah
sederhana ini adalah cikal-bakal Pondok Pesantren Kyai Parak Bambu Runcing.
Mula-mula beliau membuka pengajian kitab kuning fan ilmu alat dan fiqh bagi
para pemuda-pemudi sekitar Parakan sendiri. Di sela-sela waktu beliau
mengajarkan pula keahlian bela diri bagi para santri.
Ketika para
santri mulai berdatangan, beliau banyak didera cobaan kegagalan dalam masalah
ekonomi. Kegagalan demi kegagalan telah menimbulkan kesan mendalam dalam hati
beliau. Dan pada saat itu beliau merasa
sangat membutuhkan kehadiran seorang Bapak yang bisa memberikan nasihat dan
pengarahan. Hal inilah yang kemudian menghantar beliau dekat dengan KH Abdul
Hamid Banjaragung Kajoran Magelang.
Dalam keadaan
goncang seperti itu, KH Abdul Hamid memberikan nasehat dan memompa semangat agar beliau beristiqomah dalam pengembangan
pengajiannya saja, masalah kesulitan ma'isyah keduniawian jangan terlalu banyak
diperjuangkan. Selesai memberikan nasehat dan semangat KH Abdul Hamid
memberikan 9 orang santri untuk di-openi, sekaligus memberikan ikatan
dengan itu.
Setelah itu,
demi memenuhi minat para pemuda yang menginginkan aktif mengikuti pengajian,
disediakanlah tempat penampungan sederhana di sebuah kamar dalam rumah beliau.
Dengan demikian rumah itu lebih mirip tempat penampungan dari pada rumah
penduduk pada umumnya.
Pengajian yang
dulu hanya dua kali sehari, ditambah waktu menjadi 4 kali yaitu :
- Ba'da sholat Shubuh
- Ba'da sholat Dzuhur
- Ba'da sholat Ashar
- Ba'da sholat Maghrib
Sejak saat ini
kegiatan pengajaran menjadi lebih serius, karena metode beliau mengajar para
santri adalah dengan sistem hafalan.
Meletus
G.30.S PKI
Pada masa meletusnya
kerusuhan G.30.S PKI Th 1965, banyak perubahan yang dilakukan oleh beliau.
Berkat perjuangan dan kiprahnya di masyarakat, beliaupun dituakan oleh
masyarakat sekitar, dengan berdatangannya orang-orang tua yang ingin mengaji.
Akhirnya beliaupun mulai membuka pengajian mingguan khusus untuk orang-orang
tua pada hari selasa. Pengajian ini kemudian akrab dipanggil dengan
"selasan". Dipilihnya hari selasa ini, dengan pertimbangan
melestarikan adat para sesepuh ulama parakan yang mengambil hari selasa untuk
kegiatan mengajarnya.
Situasi
keamanan yang tidak menentu mendorong para pemuda untuk memohon agar latihan
bela diri yang sudah ada ditambah dan diperketat lagi. Beliau kemudian
menyanggupi dan terjun secara langsung menggembleng mereka dengan latihan keras
bela diri pencak silat ditambah memberikan pengisian ilmu hikmah dan tenaga
dalam. Pada saat ini kegiatan pengajian sedikit terhambat, karena banyak waktu
yang digunakan untuk latihan keras bela diri dan pengisian ilmu hikmah guna
bekal mengatasi krisis politik dan keamanan yang sedang gawat. Apalagi karena
kegiatan dan kiprahnya yang bertentangan dengan PKI, beliau termasuk salah satu
target yang diincar oleh para aktifis PKI untuk dibunuh,
Kegiatan
"pengisian" akhirnya diketahui masyarakat luas. Hingga karena waktu
itu sedang gencar-gencarnya pemberantasan PKI, mereka banyak berdatangan dari
daerah sekitar Parakan bahkan ada yang dari jauh memohon untuk dapat mengikuti
"pengisian" tersebut. Beliau merasa serba ewuh pekewuh,
sungkan untuk menuruti keinginan para "tamu" tersebut. Beliau merasa
masih banyak ulama sepuh Parakan yang masih hidup, dan beliau merasa masih
terlalu muda untuk itu. Namun karena dorongan dari ulama-ulama sepuh itu
sendiri dan persetujuan dari ibundanya, dengan penuh keikhlasan beliau
menyatakan sanggup memberikan "pengisian" bagi siapapun yang ingin
berjuang menumpas PKI dengan syarat harus muslim. Pada periode ini beliau
bersama segenap santri banyak melakukan perjuangan fisik guna menumpas PKI yang
dilakukan pada waktu malam hari. Hingga setiap malam rumah beliau menjadi ramai
oleh para pemuda yang berkumpul, dan Ibu Nyai yang baru saja melahirkan putra
kedua lebih banyak dititipkan di rumah orang tuanya.
Masa
Perkembangan Pondok
Pondok yang
beliau rintis pada waktu itu belumlah diberi nama. Hanya saja masyarakat
parakan memanggil tempat pengajian KH Muhaiminan dengan sebutan "Nggone
Mbah Parak" ( tempat Mbah Parak, karena rumah beliau bersebelahan
dengan makam Kyai Parak (P. Benowo) yang merupakan pendiri kota Parakan). Sebutan ini kemudian melekat,
dan masyarakatlah yang memberi nama pondok dengan Pondok Kyai Parak. Beliau
sendiri sebenarnya pernah memberi nama dengan "Manba'ul Falah",
namaun nama ini tenggelam karena orang lebih suka memanggil Pondok Kyai Parak.
Dan untuk mengenang sejarah bambu runcing, dimana ayahanda beliau termasuk
pelopornya, jadilah nama Pondok Pesantren Kyai Parak Bambu Runcing.
Kemudian
seiring dengan banyaknya santri yang berdatangan dan jamaah pengajian selapanan
yaitu tiap hari selasa. Beliau kemudian membeli tanah di sebelah kamar
rumahnya. Hingga kemudian mendapatkan wakaf dari Bupati temanggung berupa tanah
Desa di belakang rumahnya seluar 245 m2.
Pada tahun
1969 ketika sedang berlangsung pengajian selasan, hadirlah seorang ulama
kharismatik Mursyid Tareqat Qodoriyyah wa an-Naqsabandiyah KH Mandhur dari
Temanggung. Kehadiran beliau ternyata untuk membai'at KH. Muhaiminan sebagai Kholifah
Sughro Tareqat untuk dibai’at
sebagai Khalifah Sughro Tareqat Qodiriyyah wa an-Naqsabandiyah.
Pada tahun
1972 haul Simbah Kyai Parak pertama kali diadakan dan dihadiri oleh ulama-ulama
terkenal waktu itu. Di antaranya KH Raden Alwi, Habib Syaikh Al Bafaqih dan KH
Abdul Hamid. Pada waktu itu di mulai
pula kegiatan mujahadah dan pengisian yang kini menjadi kegiatan tahunan setiap
malam jum'at terakhir bulan Muharam yang terkenal dengan "Karomahan".
Tidak
berselang waktu lama, pada hari Rabu
kliwon pada th 1973 beliau KH Abdul Hamid Banjaragung Kajoran Magelang yang
sebelumnya telah menghadap KH Mustaqim Kauman Tulungagung hadir untuk membai’at
KH Muhaiminan sebagai Kholifah Kubro / Mursyid Syadziliyah dan
meneruskan pengembangan Tareqat Syadziliyah di Parakan karena usia KH Abdull
Hamid yang telah semakin tua. Hingga kini pembaiatan murid-murid toriqoh syadziliyah
di Parakan berlangsung pada hari Rabu Kliwon, dan menjadi kegiatan selapanan
yang ramai dihadiri ratusan jamaah tareqat dari berbagai daerah.
Berselang
tahun berikutnya, beliau mendapat panggilan dari KH Ma’shum Lasem. Kemudian
setelah sampai di sana
ternyata telah berkumpul kyai-kyai bersama dengan KH Ma’sum. KH Muhaiminan
kemudian di suruh membaca Kitab Ihya’ Ulumudin sebanyak satu kuras dengan
disaksikan oleh para Ulama. Setelah selesai kemudian beliau mendapatkan ijazah
“Jami’ul Kutub” dari KH Ma’sum. Tidak ketinggalan KH Baidlowi lasem juga ikut
memberikan tarbiyah dengan mengijazahkan dan menerangkan silsilah ilmu KH
Muhaiminan hingga muttasil kepada Rasulullah SAW.
Barakah dari
ijazah para ulama, dan keluwesan beliau kemudian banyak menunjang pengembangan
pondok pesantren dan pengembangan tareqat syadziliyah yang menjadi amanat bagi
beliau. Hingga th 1980 tercatat 10.915 orang yang telah berbai’at tareqat
kepada beliau.
Hingga kini (2007) PP Kyai Parak telah
memiliki anak pesantren empat buah, dua di Temanggung, satu di Pekalongan. Satu
lagi masih dalam proses pembangunan Pekanbaru Propinsi Riau.
KONDISI MASYARAKAT SEKITAR PONDOK
PESANTREN
MISI dan karakteristik PP. Kyai Parak Bambu Runcing
Pondok Pesantren Kyai Parak Bambu
Runcing adalah Lembaga Pendidikan Keagamaan Islam yang didirikan dengan misi
untuk mencetak santri yang berakhlak mulia, berbekal pengetahuan ilmiyah Islam
yang memadai.
Misi di atas kedengarannya klise dan
sederhana. Namun misi tersebut memang ditancapkan dengan komitmen penuh. Hal
ini berdasar pada pemikiran bahwa di tengah-tengah situasi masyarakat yang
berkembang sedemikian cepat, para pendiri pondok dan pengelola memandang
perlunya menelurkan insan-insan yang berkepribadian sederhana, teguh pendirian
dalam memegang prinsip, dan menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak yang kini
mulai ditinggalkan banyak orang bahkan banyak dijadikan bahan lelucon.
Dengan alasan yang terdengar aneh
tersebut, kami bukannya mengada-ada tanpa program dan persiapan yang matang.
Oleh karena itu sebagai inti kekuatan pendidikan dan tarbiyah di Pondok
Pesantren Kyai Parak Bambu Runcing melakukan pendekatan melalui gemblengan
mental tauhid dan tasawuf secara intensif.
Pengambilan metode ini berdasar
pengalaman bahwa metode ini telah terbukti mampu membangkitkan keterpurukan
dunia Islam akibat kekalahan perang
melawan imperium Mongolia .
Para jenius besar yang muncul pada masa itu
dan mereka berhasil membangkitkan kembali khazanah ilmiyah yang terbakar dan
hilang adalah notabene para sufi yang hidup dengan zuhud dan kesederhanaan.
Komitmen intensifikasi gemblengan
mental tauhid dan sufistik ini diuntungkan pula dengan dijadikannya Pondok
Pesantren Kyai Parak Bambu Runcing sebagai sentral kegiatan Jam’iyyah Tareqat
Mu’tabaroh An Nahdliyah Al-Syadziliyyah.
Kemudian kegiatan proses pendidikan
yang diterapkan di Pondok Pesantren Kyai Parak Bambu Runcing hampir 24 penuh.
Kegiatan yang ada dibagi dalam klasifikasi sebagai berikut :
I.
Kegiatan harian
II.
Kegiatan mingguan
III.
Kegiatan Selapanan
IV.
Kegiatan Tengah Tahunan
V.
Kegiatan Tahunan
Kegiatan Harian :
Kegiatan harian santri diatur
sedemikian rupa, untuk membiasakan diri dengan hari yang penuh kegiatan
positif. Jam-jam mereka diatur sedemikian ketat, hingga sedikit menyisakan
waktu untuk menganggur.
Santri memulai kegiatan rutinitas
sejak pukul 04.00 pagi sampai dengan pukul 23.00 malam hampir non stop, hanya diselingi
istirahat kira-kira satu hingga dua jam per pergantian sessi kegiatan. Pada
hari-hari libur madrasah, jam-jam masuk madrasah digantikan oleh
kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler. Hingga praktis tak ada hari libur yang
menganggur, semua terisi kegiatan positif, dengan berbagai variasi untuk
menghindari kebosanan.
Adapun urutan lengkapnya adalah
sebagai berikut :
No
|
Waktu
|
Nama
Kegiatan
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
|
04.00 – 04.45
04.45 – 05.30
05.30 – 06.30
06.30 – 07.30
07.30 – 08.00
08.00 – 09.30
09.30 – 10.00
10.00 – 11.30
11.30 – 13.00
13.00 – 14.00
14.00 – 15.30
15.30 – 15.45
16.00 – 17.00
17.00 – 18.00
18.00 – 18.30
18.30 – 19.30
19.30 – 19.45
19.45 – 20.30
20.30 – 22.00
22.00 – 23.00
23.00 – 04.00
|
Bangun tidur & Jama’ah Subuh
Takhassus Al Qur’an & Pengajian
Pagi
Istirahat
Tarbiyah dan tausiyah Pengasuh
Doa Ashabul Badri & Jama’ah sholat
dluha
Madrasah
Istirahat I
Madrasah II
Istirahat & Jama’ah Dzuhur
Sorogan Kitab Fiqh
Istirahat
Jama’ah Ashar
Bandungan Kitab Akhlak & Hadits
Istirahat
Jama’ah Maghrib & Mujahadah
wajib
Takhasus Al Qur’an & Pengajian
Sore
Istirahat
Jama’ah Isya’
Jam wajib takror (mengulang
pelajaran)
Jam belajar ekstra
Istirahat Malam
|
Kegiatan Mingguan
Kegiatan mingguan terbagi ke dalam dua
kategori yaitu kegiatan bermuatan ilmiyah dan kegiatan yang bermuatan keahlian
penunjang ketrampilan berdakwah. Dua kategori di atas adalah :
1.
Musyawaroh dan diskusi ilmiyah fiqih setiap malam kamis
2.
Bela diri Pencak silat setiap hari jumat
3.
Bela diri tenaga dalam (3 kali seminggu berdasarkan
tingkatan)
4.
Pelatihan dakwah setiap malam selasa
Kegiatan Lapanan
Kegiatan lapanan disetting sebagai
wadah bagi santri untuk berinteraksi dengan peserta dari luar pondok. Hal
tersebut diwujudkan dalam bentuk :
1.
Mujahadah setiap malam selasa kliwon dan Jum’at kliwon,
2.
Pelatihan praktek ubudiyah tiap sabtu wage
3.
Pengajian Umum oleh pengasuh tiap malam rabu kliwon
4.
Kegiatan Jam’iyyah tareqat Syadziliyah tiap hari rabu
kliwon
Kegiatan tengah tahunan
1.
Evaluasi belajar / Ujian semester
Kegiatan tahunan
1.
Haul Simbah Kyai Parak & Tareqat As Syadziliyah
(setiap ahad terakhir bulan Jumadil Akhir)
2.
Haflah akhirus sanah (setiap bulan Sya'ban)
3.
Mujahadah Karomahan (setiap malam jumat terakhir bulan
Muharam)
4.
Khataman Asma’ul Khusna dan ijazah umum (setiap Bulan
Jumadil Akhir)
PKL Santri
Santri-santri yang telah menempuh tingkat
akhir, disamping mereka mengikuti pendidikan di pondok juga telah diterjunkan
langsung di masyarakat sebagai pengajar magang dan privat agar dapat menjadi
pengalaman yang berharga mengenai pergaulan dalam masyarakat. Juga agar mereka
belajar bersosialisasi dan melihat kehidupan nyata dengan tujuan agar tidak
gagap ketika pada saatnya nanti benar-benar terjun ke masyarakat.
PENDIDIKAN MADRASAH
Pendidikan Madrasah Pondok Pesantren
Kyai Parak Bambu Runcing memadukan tiga fan pokok dalam tradisi ilmiyah islam
salaf yaitu tauhid, fiqh, dan hadis. Dengan pendalaman seperlunya pada fan ilmu
alat dan tasawuf.
Kegiatan kemadrasahan merupakan
kegiatan yang terintegrasi dengan kegiatan lain di luar itu, dengan menitikberatkan
pada bimbingan intensif amaliyah dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai bukti bahwa alumnus Madrasah
Aliyah Salafiyah Pondok Pesantren Kyai Parak Bambu Runcing telah memperoleh
pengakuan dari berbagai lembaga. Di antara mereka banyak yang melanjutkan
pendidikan di Universitas dan pendidikan tinggi tanpa harus mengikuti Uper dan
hanya dengan ijazah madrasah pondok. Beberapa diantara mereka berprofesi
sebagai pengajar di berbagai lembaga pendidikan baik formal dan non formal,
pegawai negeri, wakil rakyat, dan berbagai profesi kemasyarakatan dan sepanjang
penyelidikan yang dilakukan mereka dapat diterima dengan baik oleh lingkungan
di sekitarnya.
Pengelolaan dan Kepengurusan Pondok
Pengelolaan manajemen
Pondok Pesantren Kyai Parak Bambu Runcing ditangani oleh Yayasan YAYASAN
PENDIDIKAN ISLAM KYAI PARAK BAMBU RUNCING (YPIKP'BR) dan telah memiliki Akta
Notaris.
Susunan
Kepengurusan Yayasan adalah sebagai berikut :
- Ketua :
Drs. H. Ahmad Rifa'I Azis
- Wakil
Ketua :
Ir. H.M. Prim Nugroho
- Sekretaris :
Drs. H. Rokh Eddy Prabawo, M. Si
- Wakil
Sekretaris :
Hj. Endah Rahmawati
- Bendahara :
Hj. Kautsar Ashofiah, S.H
- Wakil
Bendahara :
Drg. Hj. Dewi M. Eko S. Putro
- Seksi
Bidang (Sekbid) : ……………………………………
Pendidikan Sekolah : K.H. Baha'
Jogo Sampurno
Dra. Titik Haryati, M. Si
Perekonomian
dan Keuangan : Ir. H. M. Eko S. Putro
H. Zaenal Arifin
Sarana
dan Prasarana : K.
Tolchah Husni
Ir. H. D. Hariono
Ir. H. Hidayat Hartadi
Hubungan
Masyarakat : H.M. Nauval
Ir. H. Ateng Johari M Sc.
Demikian sekilas Profil dan Sejarah
Singkat Pondok Pesantren Kyai Parak Bambu Runcing Parakan Temanggung semoga
dapat menjadi deskripsi yang memadai.
Wallohul muwafiq, wahuwa hasbi
wani’mal wakil
Bagus jika bisa ditampilkan jumlah siswa putra putri, kelas dan asal daerah. JUga nama ustadz ustadzah dan mata pelajaran yang diampu.
ReplyDeleteSangat membatu. Terimakasih, sejauh pengamatan saya selama ini,inilah satu-satunya webite yang terlengkap diantara pkndok2 di temanggung
ReplyDeleteNyuwun alamat lengkap ndalem Kyai Haidar Muhaiminan, matursuwun
ReplyDeleteAlfatihah untuk para pendiri
ReplyDeleteSemoga pondok pesantren kyai Parak Bambu Runcing Temanggung tetap langgeng ila Yaumil qiyamah, aaamiin
Titanium 3D printer with unique nozzle and
ReplyDeleteTITanium nano titanium babyliss pro 3D printer with titanium price per ounce unique nozzle titanium quartz crystal and tool, ti89 titanium calculators Tritanium, creates quality quality, high-quality high-quality high-quality printing tools. Rating: 5 · titanium ingot 3 reviews